Gelombang Tinggi Hambat Tim BNPP ke Pulau Serasan

Warta Kota Srindit; Rencana Tim BNPP yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Utama BNPP Suhajar Diantoro meninjau lokasi pembangunan PLBN di Kecamatan Serasan, harus terhenti di Bunguran Timur Ibu Kota Kabupaten Natuna. Pasalnya gelombang laut yang berkecamuk di perairan Natuna diperkirakan mencapai angka ketinggian 3 hingga 4 meter, harus menghentikan perjalanan Tim ke Pulau yang pernah menjadi sentra penghasil cengkeh terbesar di Kawasan pulau tujuh tersebut.

Menurut Suhajar Diantoro, salah satu agenda penting BNPP berkunjung ke Natuna adalah meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Lintas Batas Negara (PLBN) yang direncanakan akan dibangun pada tahun ini di Kecamatan Serasan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa lokasi rencana pembangunan PLBN tersebut benar-benar sudah tersedia, dan layak untuk dibangun PLBN.

“Pembangunannya insya”allah tahun ini. Untuk itu kita perlu pastikan bahwa lahannya benar-benar sudah disiapkan oleh Pemkab Natuna, dan lokasinya benar-benar layak. Jadi salah satu agenda penting kita ke Natuna, ya ke Serasan itu. Tapi sepertinya gelombang laut Natuna yang sedang berkecamuk ini, tidak memungkinkan kita meneruskan perjalanan kesana”, jelas Suhajar dengan nada agak sedikit kecewa.

“Sepertinya Allah hanya berkehendak pelabuhan terakhir kita di Bunguran Timur. Selanjutnya kita berusaha untuk tiba di Pulau Senua. Hanya Pulau ke Senua yang jaraknya tidak terlalu jauh itu saja, dah macam nak tercabut urat perut saya”, seloroh Suhajar dalam logat melayunya.

 

Selama berada di Kecamatan Bunguran Tmur ibukota Kabupaten Natuna, rombongan dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan terebut menyelesaikan beberapa agenda kegiatan, antara lain, melakukan Rapat Koordinasi dengan Jajaran Pemerintah Kabupaten Natuna, menyaksikan kegiatan penerbitan Dokumen Kependudukan oleh Disdukcapil Natuna di Desa Sepempang, menikmati keindahan Taman Batu Alif di Desa Sepempang, serta meninjau Pelabuhan Selat Lampa dan berkunjung ke Pulau Senua, Jumat sore (27/12/2019).

Selama berada di Taman Batu Alif, Rombongan BNPP ini dimanjakan oleh uniknya rancang bangun penginapan dengan sentuhan arsitektur yang belum terlalu lazim bagi banyak orang. Betapa tidak, rancang bangun enterior yang dihiasi oleh batu-batu granit alami melalui sentuhan tangan-tangan kreatif, membuat kekecewaan mereka yang tidak dapat meneruskan perjalanannya ke Pulau Serasan, terobati. Tak heran bila banyak anggota Rombongan yang berphot selfi, mengabadikan ceruk-ceruk unik serta spot-spot alam yang belum pernah ditemui sebelumnya. (Wan’s,  Warta Kota Srindit, 02/01/2020)


Tinggalkan Balasan